Rabu, 18 September 2024

Pemuda dan Pendidikan

Foto Siswa Sekolah SMP N 1 Kalitidu 



    Sejak kita lahir hadir di dunia ini, sesungguhnya kita sudah mengalami yang namanya pendidikan atau lebih tepatnya proses belajar. Mulai kita belajar mendengar, melihat, dan berfikir meraba, merasa selanjutnya kita belajar menggerakkan fungsi tubuh kita mulai mata , tangan dan kaki, otot kita.

    Belajar tengkurap, merangkak, bahkan berdiri Lalu berjalan , sampai pada belajar bersuara hingga pada kata pertama.itu semua adalah proses belajar kita melalui pendidikan alami informal naluri dan akal kita menuntun dan dituntun melakukan itu semua.

    Tahap selanjutnya kita dikenalkan apa yang di sebut kelompok bermain ,dimana kita berkumpul dengan anak seusia kita, belajar sosialisasi awal saat itu mulai berkembang dan dikembangkan potensi kita baik sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk sosial.

    Hingga kita memasuki bangku sekolah dasar , tahapan pendidikan formal pertama yang kita dapat. Disana kita mendapatkan banyak bekal untuk menapak tahap selanjutnya, di antaranya belajar memahami huruf ,membaca menulis dan berhitung, serta pengetahuan dasar mendasar lainnya.Saat itu kita sudah merasa dunia itu luas dan beragam karakter anak kita temui ,beragam karakter pendidik kita jumpai.

    Kita merekam semua itu dalam memori pikiran kita , yang mungkin sangat lekat sampai sekarang ini.Semakin kita naik kelas ,menuju jenjang lebih Tinggi SLTP, SLTA  dan bahkan Perguruan Tinggi, semakin kompleks juga yang kita pahami dan kita rasakan. Semua itulah yang menempa kita untuk menjadi Orang yang berguna bagi agama, bangsa dan negara di masa mendatang . Pada proses ini kadang kita merasa jenuh merasa lelah dan kadang kita merasa tidak punya tujuan. Bagi saya itu hanya rasa saja, sesungguhnya kita di ciptakan memang ada tujuan, kita sadari betul kita manusia sebagai pemimpin dimuka bumi memang seharusnya di siapkan bekal untuk kedepan memimpin.

   Kawan saat kita malas belajar, lelah belajar, ingatlah bahwa masing masing kita memiliki tugas menjadi pemimpin di masa depan. Ibarat besi kita mau jadi logam apa? Apakah cukup menjadi besi beton neser yg hanya di guna alat bangunan ? Ataukah kita mau jadi logam yang lebih bernilai ?. Itu semua tergantung dari Apa perjuangan kita dan kesungguhan dan ketabahan serta keikhlasan kita dalam proses yang harus kita alami di dunia pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar